Mantan Gubernur Lampung Pudjono Pranyoto Periode 1988-1997 Tutup Usia di Jakarta

Sosial404 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//BANDAR LAMPUNG—Gubernur Lampung periode 1988-1997 Hi. Pudjono Pranyoto (85) wafat pada Kamis (2/12/2021) pukul 09.00 WIB di Jalan Cipete Raya Nomor 36. Jakarta Selatan. Jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Jeruk Purut Cipete Jakarta Selatan hari ini.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung sudah menyampaikan ucapan duka cita dengan mengirim karangan bunga ke rumah duka. “Kami atas nama Pemerintah Provinsi Lampung dan seluruh warga Lampung menyampaikan belangsungkawa,” kata Fahrizal, saat dikonfirmasi Awak Media Kamis (2/12/2021).

Menurut Fahrizal, Gubernur Arinal Djunaidi berhalangan hadir pada pemakaman Almarhum, namun Pemprov tetap mengirim utusan. Ungkapan duka cita juga disampaikan Pemprov Lampung melalui Instagram.

Melalui sejumlah saluran media sosial, pihak keluarga juga meminta maaf atas salah dan khilaf Almarhum selama bertugas di Lampung. “Kepada sdr, sahabat, kenalan, rekan kerja beliau mohon dimaafkan segala hilap, salah, lalai, keliru beliau semasa hidupnya. Kiranya dosa beliau dalam ampunan yg Kuasa serta amal ibadahnya diterima Allah SWT. Selanjutnya beliau ditempatkan di surganya Allah SWT.Mohon do’a agar Keluarga yg ditinggalkan kiranya tetap tangguh, kuat, tegar, tabah, dan ikhlas atas kepergian beliau untuk selamanya. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.”

Letjen TNI (Purn.) Poedjono Pranyoto (lahir 6 Agustus 1936) merupakan politikus berkebangsaan Indonesia. Pada 1988 dia ditunjuk menjadi Gubernur Lampung menggantikan Yasir Hadibroto. Dia menjabat sebagai Gubernur Lampung dari tahun 1988 hingga 1997 dan Bupati Cilacap, Jawa Tengah (1979–1987).

Sebelumnya, Poedjono menjabat sebagai Wakil Gubernur Papua mendampingi Izaac Hindom. Terakhir, dia  menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah pada 1997 sampai 1999.

 

( Red/Sukri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *