Komitmen Kesbangpol, Jadikan Setiap Lorong di Makassar Bebas Narkoba

Daerah181 Dilihat

 

Reformasiaktual.com// Kota Makassar, (Sulsel)- Pemkot Makassar melalui Kesbangpol menggelar rapat koordinasi terkait bahaya narkoba di Hotel Aswin Makassar, Jumat (20/05/2022). Rapat ini digelar untuk memastikan pengguna dan bahaya narkoba di Kota Daeng.

“Ini untuk di tingkat kota kita harap bahwa kegiatan ini bisa menurunkan tingkat peredaran narkoba di Kota Makassar karena sampai saat ini masih terindikasi bahwa pengguna narkoba di Kota Makassar ini masih cukup besar,” kata Kepala Kesbangpol Makassar, Zainal Ibrahim, Jumat (20/05/2022).

Zainal menjelaskan rapat koordinasi dilakukan bersama polisi, BNN, dan aparat penegak hukum lainnya. Ini juga sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang percepatan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika (P4GN).

“Tentunya kita tak bisa menyerahkan seluruhnya kepada aparat kepolisian, BNN, dalam hal penindakan-penindakan. Karena itu saja akan tetap tidak tertangani dengan baik,” jelasnya.

“Forum ini kita gunakan sebagai sarana untuk instansi diluar aparat kepolisian dan BNN dalam rangka pola-pola pencegahan,” paparnya.

Camat, lurah, hingga RT/RW, kata dia, juga akan dikerahkan dalam pencegahan narkoba di Makassar. Apalagi program lorong wisata yang dicanangkan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, terus dilakukan.

“Misalnya, program lorong wisata tadi diminta forum bahwa pencegahan-pencegahan dalam kegiatan lorong wisata kalau nanti ada 1.000 lorong, kita mintakan bahwa P4GN di Kota Makassar ini turut serta memastikan,” paparnya.

“Bahwa di setiap lorong wisata ini tidak ada indikasi ada peredaran narkoba, tidak ada bandar narkoba, tidak pecandu narkoba di dalamnya, dan itu menjadi kriteria dan itu sudah kami sampaikan di forum rapat kerja dipimpin Wali Kota Makassar,” tambahnya.

Olehnya itu, edukasi akan dilakukan Pemkot Makassar dalam meminimalkan tindak kejahatan narkoba. Termasuk pengguna anak di bawah umur.

“Data yang disajikan banyak generasi muda kita terkena, anak-anak di bawah umur 18 tahun yang tersangkut narkoba dalam empat bulan ini Januari sampai April,” ucapnya.

“Ini indikasikan bahwa tugas P4GB ini perlu masuk ke sekolah-sekolah, programkan masuk ke sekolah, khususnya untuk sekolah menengah. Mudah-mudahan ada respons positif dengan Disdik untuk berkolaborasi dalam sosialisasi itu,” tutupnya.

(*Zul*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *