KEPULAUAN SELAYAR// ReformasiAktual.com- Desa Polebunging merupakan hasil pemekaran dari Desa Barugaia di Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar Propinsi Sulawesi Selatan pada tahun 1997 diera kepemimpinan Bupati Selayar, Drs HM Akib Patta. Desa yang memiliki luas wilayah 1.343 Ha dan berpenduduk sebanyak 1.239 jiwa ini berdasarkan data penduduk per Oktober 2023 adalah berbatasan pada sebelah utaranya Desa Kohala, Desa Mare-Mare dibagian selatan dan dibagian baratnya Desa Barugaia serta dibagian timur adalah Desa Bonea Makmur.
Mata pencaharian utama masyarakatnya adalah bertani. Desa Polebunging mempunyai enam wilayah dusun. Antara lain, Dusun Polebunging, Dusun Polebunging Timur, Dusun Karajaang, Dusun Bontotinggi, Dusun Bontosaile dan Dusun Baturapa. Desa ini lebih dikenal dengan sebutan Bumi Pahlawan. Dan di Dusun Karajaang inilah, pada 26 Juli 1948 lahir Drs HM Akib Patta, Bupati Selayar yang menjabat dua periode dari 29 September 1994 hingga 29 September 2004.
Kepala Desa Polebunging, Andi Ardi dikenal sebagai sosok yang sederhana, sabar namun kreatif dalam memimpin masyarakatnya. Sejak ia dilantik pada 28 Desember 2019 dan menduduki jabatannya sebagai orang terwahid di Polebunging, suami dari Kasmawati ini dalam memberdayakan masyarakat, selalu melibatkan warga prasejahtera pada kegiatan swakelola desa. Salah satu contohnya dengan mempekerjakan sebagai buruh dalam pembangunan fisik yang dilaksanakan di desa.
Disamping memberikan bantuan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga yang dinilai kurang beruntung atau miskin melalui pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun 2020 hingga 2023 ini. Pada tahun 2020 Pemerintah Desa (Pemdes) telah menyisihkan anggaran senilai Rp 248.400.000,00 untuk 69 Kepala Keluarga Penerima Manfaat, tahun 2021 sebesar Rp 244.800.000,00 untuk 68 penerima Bantuan Langsung Tunai serta tahun 2022 senilai Rp 370.800.000,00 untuk 103 KPM dan sebanyak 20 Kepala Keluarga (KK) penerima di tahun 2023 dengan total dana senilai Rp 72.000.000,00.” kata Andi Ardi ketika dimintai keterangan persnya pada Rabu, 15 Nopember 2023 pekan lalu.
Sedangkan program prioritas yang dinilai paling menyentuh dan dirasakan langsung manfaatnya oleh warga diantaranya, pembanguna jambang keluarga atau WC, perpipaan, pembangunan rabat beton, pembangunan drainase dan pembangunan bak penampungan air. Pada tahun anggaran 2020 telah dialokasi dana untuk pembangunan bak penampungan air di Dusun Karajaang, Pembangunan Reservoir di Dusun Bontosaile, Polebunging Timur dan Bontotinggi. Pembangunan jalan Desa Polebunging, Pembangunan jaringan perpipaan di Dusun Polebunging, Pembangunan Talud Proteksi Dusun Baturapa serta Pembangunan Drainase Dusun Bontosaile.
Sedangkan pada APBDes tahun 2021 telah dialokasikan dana untuk Pembangunan Rabat Beton di Dusun Polebunging Timur, Pembangunan Jambang Keluarga Desa Polebunging, Pembangunan Rabat Beton di Tihoro Dusun Karajaang, Pembangunan Reservoir di Dusun Bontotinggi dan Dusun Bontosaile, Pembuatan Kanstin dan Penimbunan Jalan Dusun Baturapa serta Pembangunan Rumah Mesin dan Pipanisasi di Dusun Polebunging.
Andi Ardi juga menyebut secara gamblang bahwa selama kepemimpinannya telah menerima dana sebesar Rp 6,3 M. Pada APBDes 2020 sebesar Rp 1.539774505,00, APBDes 2021 sebesar Rp 1.731.276.614,28 dan pada APBDes 2022 sebesar Rp 1.704.417.799,00 serta APBDes tahun 2023 sebesar Rp 1.391.343.554,00, sehingga total dana yang diterima selama empat tahun terakhir ini berjumlah Rp 6.366.812.472,28. Penggunaan dan pemanfaatan Dana Desa ini telah diawasi secara ketat oleh lima anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Polebunging yang terdiri dari Andi Arung sebagai ketua dengan anggota terdiri dari Jupriadi, Risdawati, Muh Hasbi dan Adri Hamza. S.
Desa Polebunging merupakan desa pemekaran dari Desa Barugaia yang masih dalam wilayah Kecamatan Bontomanai pada tahun 1997 yang masih berstatus sebagai desa persiapan. Kepala Desa (Kades) nya adalah Abdullah Kadir, BA seorang pensiunan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Selayar saat ini disebut Rumah Tahanan Negara (Rutan). Abdullah Kadir ini memimpin Desa Polebunging dari tahun 1997 sampai 2001. Awal tahun 2002 dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) dan secara langsung terpilih Muhammad Amin yang memerintah sampai tahun 2007.” Andi Ardi menjelaskan.
Apa yang melatarbelakangi dan bagaimana sejarahnya hingga Polebunging disebut sebagai Bumi Pahlawan ? Sontak, Andi Ardi memberikan penjelasan secara singkat. “Polebunging disebut Bumi Pahlawan karena para pejuang melawan Kolonial Belanda khususnya yang gugur di Lapangan Pemuda Benteng saat merebut dan mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1945, sedikitnya sembilan persen (9%) berasal dari Desa Polebunging.
Para pahlawan yang dimaksud adalah (PA) Paong, (US) Usuk (RA) Rasulung, Rumaddong, (MA) Massa, Mongsong, Maraheng, (BO) Bolong, Bonto, (SA) Sappara, Sarapa. Sehingga dalam buku yang berjudul ” Sejatah Pemberontakan Pemuda Rakyat Selayar” nama-nama pejuang inilah yang diberi singkatan PAUS RAMA BOSA.” ungkap Andi Ardi.
Olehnya itu dalam momentum Hari Jadi Selayar Ke- 418 Tahun ini, kami selaku Pemerintah Desa Polebunging mengajak dan bersama-sama mengenang kembali jasa-jasa para pejuang dan tokoh-tokoh besar yang dianggap berpengaruh bagi Kemajuan Selayar. Selain itu, kami juga dari Desa Polebunging menaruh harapan sekiranya momentum ini dijadikan agar Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dapat memberikan dukungan penuh terhadap Pemdes agar tahun 2024 nanti status Desa Polebunging sebagai Desa Berkembang bisa menjadi Desa Mandiri.” harap Andi Ardi.
Disisi lain, Andi Ardi juga meminta kepada Pemda agar semua ruas jalan yang belum tersentuh hotmix khususnya jalan lingkar Desa Polebunging agar segera memperoleh respon positif dari Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Selayar, HM Basli Ali – H Saiful Arif, SH dan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang saat ini dinakhodai oleh Mappatunru, S.Pd. Termasuk pada ruas Jong – Polebunging, ruas Karajaang – Dolak dan ruas Barugaia – Karajaang.
(M Daeng Siudjung Nyulle)