KEPULAUAN SELAYAR//ReformasiAktual.com – Selayar itu daerah aneh dan unik. Aneh dan uniknya karena jauh sebelum pelaksanaan pencoblosan atau hari H dengan kalkulasi perolehan suara 50 persen tambah satu (1) harus menyiapkan dan mengeluarkan dana minimal Rp 50 Miliar. Belum termasuk dana kampanye, kos politik dan dana operasional tim. Jika dana senilai itu belum kita kantongi maka lebih baik mengurungkan niat untuk bertarung. Terkecuali ada mu’jizat datang dengan tiba-tiba turun dari langit. Atau dengan tiba-tiba Allah menyadarkan semua pemilih. Artinya ada uang saya pilih, tak ada duit maka rittumaki doa’ (disitulah engkau menontong red).
Itu mungkin kiasan yang paling pantas dan cocok jika menghadapi Pemilihan di Bumi Tanadoang. Baik itu Pemilihan Umum Kepala Daerah (Bupati dan Wakil Bupati), Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Umum Kepala Desa (Pilkades). Perbincangan ini sempat mengemuka sesaat sebelum Ali Yathas, ST menyerahkan domumen dan berkas pendaftaran kepada Ketua Penjaringan Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Selayar Periode 2024 – 2029 di Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Jl Dr Wahidin Sudirohusodo No 7 Benteng Selatan, Senin 22 April tadi pagi.
Pendaftaran Balon Bupati dan Wakil Bupati di DPD PAN kata Ketua Panitia Penjaringan, Muhammad Husni, S.Ag dimulai sejak Kamis 18 April hingga Jumat 10 Mei 2024 mendatang. Dan sebagai pendaftar pertama adalah Ali Yathas dari intern partai. Partai Amanat Nasional mempunyai 4 kursi hasil Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 14 Februari lalu yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengusung Calon Bupati dan Wakil Bupati 2025 – 2029.
Mereka adalah Sofyan Indra Pratama Ramli, SE, MM dari Daerah Pemilihan II yang meliputi Kecamatan Bontomatene, Buki dan Bontomanai, Jasmianti dari Dapil III yang meliputi Kecamatan Pasi’lambena dan Pasi’marannu, H Andi Idris dari Dapil IV yang terdiri dari Kecamatan Pasi’masunggu, Pasi’masunggu Timur dan Taka Bonerate serta dari Dapil V yang meliputi Kecamatan Bontosikuyu dan Bontoharu yakni Drs Tanri Bangun Patta.” ujarnya saat ditemui usai menerima berkas persyaratan bakal calon.
Saat mendaftar, Ali Yathas tiba di Sekretariat tanpa ditemani oleh kader ataupun dari tim sukses dan tim pemenangan. Namun dirinya sangat optimis dan yakin akan dapat dipertimbangkan untuk diusung sebagai Bakal Calon Bupati maupun Wakil Bupati untuk bertarung di Pilkada 27 Nopember 2024 nanti.
Ali Yathas lahir di Barat Lambongan Selayar pada 27 Februari 1980. Dari berbagai pengalaman pahit yang dilaluinya mulai dari meniti karier sebagai profesional dibidang perminyakan disejumlah negara di Timur Tengah dan Eropa, ia menyadari dan merasakan betapa tertinggalnya tempat kelahirannya Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan. Dan sebagai Alumni di Kampus “Merah” Makassar pada Fakultas Teknik serta selepas wisuda iapun merantau ke Batam dan bergabung dengan salah satu Perusahaan Galangan Kapal Singapura.
Bahkan diperusahaan ini, Ali Yathas sempat menduduki jabatan Project Manager. Namun di tahun 2007, ia memperoleh tawaran bergabung dengan perusahaan minyak Malaysia yang berada dibawah naungan Petronas. Dan selama hampir 5 tahun di Malaysia, ia juga aktif berorganisasi dan sekaligus menjadi pengurus Ikatan Keluarga Seperantauan Indonesia (IKSI). Yakni sebuah organisasi yang berorientasi sosial yang mengumpulkan sumbangan serta memfasilitasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya yang sedang mengalami masalah.
Seusai melepaskan masa lajangnya dan sudah dikaruniai tiga orang anak dengan pasangannya Sri Wahyuni, Ali Yathas kemudian hijrah ke Norwegia dan bergabung Perusahaan Minyak Norwegia. Pengembaraan tidak berakhir disini. Ia juga pernah bergabung dengan Perusahaan Minyak milik Perancis yang berlokasi di Abu Dhabi ibukota negara UEA. Tahun 2016 lagi-lagi bergabung dengan perusahaan Minyak Amerika yang berkantor di Dubai masih di UEA.
Dengan dasar naluri berorbanisasi yang tak pernah lekang termakan waktu akhirnya di tahun 2017, suami dari Sri Wahyuni kembali ke Makassar untuk mempersiapkan diri melakukan kerja-kerja politik dan bergabung dengan Partai Amanat Nasional dan maju sebagai Calon Legislatif pada Pemilu 2019 lalu. Malah di Pemilihan Gubernur Sulsel tahun 2018 silam, dirinya diberi amanah sebagai Koordinator Tim Pemenangan Pasangan Prof Dr Ir H Nurdin Abdullah, M.Agr dan Andi Sudirman Suliman, ST yang disingkat Prof Andalan di Kabupaten Kepulauan Selayar. Dan iapun berhasil memenuhi target yang dibebankan oleh Tim Inti Propinsi, Tim Jayalah Sulsel (Tim JSS) yang turut mengantarkan pasangan Prof Nurdin dan Andi Sudirman Sulaiman menjadi Gubernur Sulsel periode 2018 – 2023 kemarin.
Meskipun dia gagal mendapatkan kursi di Parlemen Selayar 2024 – 2029 pada Pileg 14 Februari 2024 kemarin, ia terus berjuang demi kemaslatahan dan kesejahteraan masyarakat Bumi Tanadoang. Bahwa Selayar mesti keluar dari kunkungan kemelaratan dan tekanan serta berbagai ketertinggalan yang memerlukan sentuhan putra daerah yang memiliki kepedulian. Meskipun dirinya tahu bahwa jalan ini tidaklah gampang. Sukses itu kata Ali sapaan akrab teman seusianya, perlu sebuah pengorbanan. Yaitu persiapan matang untuk menuju Kursi 01 Kepulauan Selayar periode 2025 – 2029.
(M. Daeng Siudjung Nyulle)