KEPULAUAN SELAYAR, ReformasiAktual.com – Ternyata orang baik itu menjadi bahan tangisan terhadap seseorang yang ingin ditinggalkan. Hampir semua Kepala Seksi di Lembaga Adhyaksa Kepulauan Selayar meneteskan air mata saat Hendra Syarbaini, SH, MH selaku mantan Kajari memohon pamit dengan didampingi istri tercintanya dilantai II Gedung Baru Kantor Kejari Jl WR Supratman Benteng, pada Senin 02 September 2024 tadi siang.
Hendra Syarbaini digantikan oleh Apreza Darul Putra, SH, MH. Kini akan pergi meninggalkan kita dan akan menduduki jabatan sebagai Kepala Kejaksaan Negeri di Lampung Utara yang tak jauh dari tempat kelahirannya di Padang Sumatera Barat. Pada semalam sebelumnya, Minggu 01 September juga dilaksanakan pisah sambut oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar yang bertempat di eks Rumah Jabatan Bupati di Jl Jenderal Sudirman Benteng. Sekarang sudah menjadi Kantor Dekranasda Kepulauan Selayar.
Hadir memberikan Cendra Mata masing-masing Bupati, H Muh Basli Ali, H Saiful Arif, SH selaku Wabup, Damdin 1415 Selayar, Letkol Inf Nanang Agung Wibowo, Kapolres, AKBP Adnan Pandibu, SH, S.IK, Ketua Pengadilan Negeri, Darmo Wibowo Mohammad, SH, MH, Ketua DPRD Mappatunru, S.Pd, Ketua Pengadilan Agama, Sekretaris Daerah, Drs Mesdiyono, M.Ec, Dev masing-masing bersama nyonya, para Pimpinan OPD serta sejumlah undangan lainnya.
Hendra Syarbaini saat pamitan menuturkan,” Selama 2 tahun kita bersama dan selama itu pula aku harus meninggalkan istri dan anak hanya untuk mengabdikan diri sebagai insan Adhyaksa untuk memberikan pelayanan dan menegakkan supremasi hukum di Bumi Tanadoang ini.
“Aku hanya bisa pulang satu atau bahkan dua bulan sekali. Untuk mengobati rasa rindu dan kangen saya terhadap keluarga, saya hanya bisa berjalan bersama dan makan bersama dengan kalian, sekedar untuk melupakan rasa rindu terhadap istri dan anak-anak di Jakarta. Meskipun demikian beliau masih meminta kepada sang Maha Pencipta agar kembali mempertemukan kita semua di hari-hari yang lain.” ujarnya yang sesekali menahan tetasan air mata.
Hendra Syarbaini mengibaratkan dirinya telah menakhodai sebuah kapal dan berlayar selama dua tahun satu hari di Selayar ini. Sebagai seorang kapten kapal tentu memiliki Mualim I, II dan III, Anak Buah Kapal (ABK) bahkan juru masak untuk berlayar menuju Pulau Impian. Dalam perjalanan ini tiba-tiba aku harus turun dan melepaskan kemudi sebab ada seorang nakhoda baru yang akan menggantikan posisi yaitu Apreza Darul Putra dari Sumatera Barat (Sumbar).
“Saya merasa sangat yakin dan percaya bahwa tidak mudah ditunjuk sebagai seorang nakhoda oleh pimpinan teratas. Namun saya merasa sangat yakin bahwa dengan penunjukan Apreza Darul Putra sebagai Kajari Kepulauan Selayar adalah seorang nakhoda yang baik dan bijak dan akan mampu melanjutkan kapal ini menuju Pulau Impian kita di hari esok yang lebih baik.
Ada pesan Leonard Eben Ezer Simanjuntak, SH, MH selaku mantan Kajati Sulsel. Ingat…., jangan sekali-kali, ada seorangpun diatas kapal yang ingin mencoba membolongi lambung kapal. Sebab manakala kapal ini bolong maka kita semua akan tenggelam atau karam. Camkan ini baik-baik.” tandasnya, sambil mengambil sebuah tissu untuk melap air mata dari tangan salah seorang pegawainya.
Terakhir Hendra berpesan jika ada sifat, kelakuan dan perbuatan yang membuat semua jajaran saya tersinggung dan membuat perasaan tidak enak karena kekhilafan dan ketidaksengajaan supaya bisa dimaafkan sebab sebagai manusia biasa tentunya kita tak luput dari salah dan khilaf. Ada perasaan lain yang sempat kami rasakan selama berada di Selayar. Perasaan enak dan nyaman yang mungkin tidak akan kami lupakan. Akhir kata kami ucapkan,” Kami Pamit.” kuncinya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)