KEPULAUAN SELAYAR//ReformasiAktual.com – Akibat abrasi dan pengikisan air laut disepanjang pantai Desa Bontobaru pada musim barat ini telah menyebabkan ruas jalan lingkar Pulau Jampea yang menghubungkan Kecamatan Pasi’masunggu dan Pasi’masunggu Timur kini terputus. Aktifitas masyarakat dan mobilisasi barang dan jasa menjadi lumpuh. Kejadian ini sudah berlangsung hampir setengah bulan. Akan tetapi pihak Pemerintah Kabupaten belum memberikan respon positif hingga berita ini diturunkan.
Menurut pengakuan Kepala Desa Bontobaru, Daeng Malimbang, ia sudah lama melaporkan secara tertulis kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Dinas PUTR) yang dinakhodai Drs Musytari, MM dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Drs Ahmad Aliefyanto, M.M.Pub. Jalan ini terputus sejak tanggal 17 Desember 2024 sekitar pagi hari.
Dua hari pasca terputusnya jalan ini, Marni salah seorang warga dari Desa Bontosaile Pasi’masunggu yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pratama Jampea Timur akibat Muntaber yang dideritanya terpaksa harus berganti mobil. Karena jalan yang terputus dan tidak bisa dilewati kendaraan maka orang sakit yang menggunakan mobil pick up dengan sangat terpaksa diturunkan dari mobil dengan menggunakan tandu lalu diseberangkan untuk seterusnya dibawa lagi ambulance ke RSU Pratama yang terletak di Desa Bontobaru. Karena memang tidak ada jalan alternatif lain.” ujar Daeng Malimbang.
Jalan yang terputus itu mencapai panjang sekitar 50 meter dan terletak diantara Kampung Dolok dengan Kampung Pao Lassang masih dalam wilayah Desa Bontobaru. Jalan ini merupakan urat nadi perputaran ekonomi masyarakat Jampea, baik warga yang akan menjual barang dagangannya dan hasil buminya dari Jampea timur ke barat dan sebaliknya. Karena itu, saya sebagai pemerintah desa mewakili desa lain didaerah ini meminta kepada Pemda untuk memberikan perhatian yang lebih serius guna secepatnya jalan ini dapat diperbaiki.” papar Kades Bontobaru penuh harap.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Ahmad Aliefyanto yang dikonfirmasi via selulernya menyatakan bahwa persoalan jalan yang terputus pada ruas Benteng – Ujung di Jampea akibat pengikisan air laut pada pekan lalu akan segera ditangani oleh Pemda Kepulauan Selayar melalui dana bencana tanggap darurat. Besarannya mencapai seratus juta rupiah.” katanya.
Dana itu lanjut Ahmad Aliefyanto tentu bersumber dari dana tak terduga Pemda Kepulauan Selayar dan memerlukan proses dalam pencairannya. Disamping itu, juda ada administrasi yang harus dipenuhi sesuai prosedur pendanaan. Seperti Surat Keputusan Tanggap Darurat, Pernyataan Bupati dan lain sebagainya.
Juga perlu diketahui bahwa penanganan kerusakan yang sama bukan hanya di Desa Bontobaru akan tetapi ada beberapa titik yang memerlukan pembenahan. Dan dalam waktu yang tidak lama akan ada tim yang turun melakukan survey.” kunci mantan staf ahli Bupati Ini. (M. Daeng Siudjung Nyulle)