Andi Herman Nakhoda KM Bunga Batari Telah Berpulang

Daerah793 Dilihat

KEPULAUAN SELAYAR, ReformasiAktual.com – Inalillahi wa innailaihi raji’un. Andi Herman Pettarani (48) nakhoda KM Bunga Batari dinyatakan telah menghembuskan nafas terakhirnya usai menolong sebuah kapal touris yang kandas diperairan antara Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Labuang Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sekitar pukul 14.00 Wita, Kamis 19 Oktober 2023 kemarin. 

         Jenazah almarhum saat ini sudah tiba di Makassar Sulawesi Selatan dengan menggunakan pesawat Batik Air. Selanjutnya, jenazah Andi Herman akan dibawa ke Selayar dengan kapal ferry dari penyeberangan Bira Bulukumba – Pamatata Selayar pada trip pertama, Sabtu 21 Oktober yang diperkirakan tiba di rumah duka Jl Pahlawan Bonea Benteng pukul 10.30 Wita besok siang.

        Nur Apriyani Gauk (40) istri Andi Herman yang menghubungi media ini pada sekitar pukul 16.40 Wita sore ini menjelaskan,” Suami tercinta, Andi Herman Pettarani meninggal dunia diatas KM Bunga Batari pasca menolong sebuah kapal touris yang karam diperairan antara NTB dan NTT pada sekitar pukul 14.00 Wita kemarin. Setelah dipastikan meninggal, jenazahnya dibawa ke Dermaga Kayangan di Lombok dan dilanjutkan ke sebuah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebelum dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) di Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat. 

       Pada jam 10.00 WIB pagi tadi jenazah Andi Herman diterbangkan menuju Jakarta untuk transit dan seterusnya ke Bandar Udara Internasional Hasanuddin Maros Sulsel dengan menggunakan pesawat Batik Air. Jika tak ada aral yang menghalangi besok pagi, Sabtu 21 Oktober akan dibawa ke Pelabuhan Bira di Bulukumba untuk selanjutnya diseberangkan ke Pelabuhan Pamatata melalui KMF Kormomolin pada trip pertama pukul 08.00 dan diperkirakan tiba di Pamatata jam 10.00 Wita.

        Nur Apriyani juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat utamanya yang pernah menggunakan jasa KM Bunga Batari pada lintas penyeberangan Benteng Selayar – Benteng Jampea maupun kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang seringkali mencarter ke wilayah pulau-pulau pada kunjungan-kunjungan kerja sebelum beroprasi dilintasan Lombok – Labuang Bajo. Jika ada salah dan khilaf selama ini mohon suami saya diampuni agar perjalanannya menghadap Ilahi Rabbi tak terhalang apapun.” ungkapnya penuh haru.

       Sementara itu, pemilik KM Bunga Batari, H Andi Idris, S.Sos yang masih sepupu dengan Andi Herman sang nakhoda juga menyampaikan kronologisnya. Sejak Juli 2023, KM Bunga Batari telah beroperasi dilintas NTB – NTT. Dalam perjalanan menuju Labuang Bajo melihat ada kapal touris yang karam ditengah laut. Diapun bermaksud untuk mengevakuasi. Setelah kapal touris itu sudah berada digaris pantai, almarhum mengamankan kapal yang sudah dievakuasi itu. Iapun berenang menuju kapalnya, KM Bunga Batari. Lanjut mandi dengan air tawar dan masuk ke ruang kemudi. Sementara Anak Buah Kapal yang sedang berada dilambung kapal sudah lama menunggu kapal itu untuk digerakkan. Namun tak kunjung mesinnya dijalankan.

        ABKpun memanggil sang nakhoda melalui radio kapal tapi juga tak ada jawaban. Tak sabar menunggu jawaban, ABK Syahrir pun naik ke ruang kemudi. Maka didapati sang nakhoda sedang terbujur kaku didepan stir kapal. Selanjutnya menyampaikan kepada penumpangnya bahwa sang nakhoda sudah meninggal dunia tepatnya diruang kemudi. Seterusnya ABK menghubungi pemilik perusahaan tempat mereka kerja di Lombok. Dari hasil komunikasi itu, pemilik perusahaan meminta agar jenazah Andi Herman dibawa ke Lombok. ” H Andi Idris menjelaskan.

       Awal mengkomunikasikan dengan pihak keluarga kata H Andi Idris, keluarga meminta untuk dimakamkan di Kabupaten Sinjai Sulsel. Ayah dari Andi Herman dengan ayah saya bersaudara kandung.” tandasnya.

       Andi Idris mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Andi Herman untuk selama-lamanya. Disamping memang keluarga yang sangat dekat, almarhum juga adalah nakhoda andalan saya. Dan saya kira semua orang Selayar khususnya yang pernah atau seringkali menggunakan jasa KM Bunga Batari mengetahui akan kepribadian sepupu satu kali saya. Baik Pemda Kepulauan Selayar bersama masyarakatnya.” papar H Andi Idris penuh haru.

(M. Daeng Siudjung Nyulle)