ReformasiAktua.com//KAB GARUT- Tokoh serta Masyarakat Desa Tarogong Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut menurut informasi kabar yang berkembang di masyarakat tersebut , merasa geram kekesalan masyarakat dan Para tokoh di wilayah Desa Tarogong tersebut diduga kuat dipicu oleh beberapa permasalahan terkait adanya dugaan ketidak Transparansi nya beberapa anggaran yang berkaitan Dengan Desa .
Menindak lanjuti adanya permasalahan di Desa Tarogong Kecamtan Tarogong Kidul tersebut Awak Media Reformasi Aktual.com melakukan penelusuran pada hari Rabu siang sekitar pukul 13:00 Wib , menemui beberapa orang Nara sumber,di wilayah Desa tersebut , disela sela penelusuran Awak media ReformasiAktual.com berhasil menemui salah satun tokoh masyarakat Rukun Tetangga untuk diwawancarai.
Sebut saja pria setengah baya yang mengaku mempunyai Nama Alit dan menjabat Sebagai Tokoh Rukun tetangga di wilayah Desa Tarogong Kabupaten Garut menurut nya, Kekesalan saya serta Masyarkat di sini sebetulnya sudah bergejolak selama dua bulan dan salah satunya Dipicu karena ulah Pelaksana dan Kepala Desa yang tidak transparan terkait teknis dan Anggaran Program Bantuan Keuangan Desa yang menelan anggaran cukup besar senilai Lima Ratus juta Rupiah,yang di alokasikan untuk Peningkatan Jalan Infrastuktur dengan hasil pekerjaan yang diduga terkesan asal asalan, Karena bisa dilihat secara kasat mata,di area beberapa titik lokasi banyak yang terkelupas kembali dan kembali ke dasar seperti sedia kala, Selain asal-asalan kekesalan saya dan para tokoh masyarakat Desa Tarogong merasa heran terhadap teknis pelaksanaan yang keluar dari prosedural secara akal sehat, anggaran untuk peningkatan jalan infrastuktur,dipakai untuk rehab mesjid dengan dalil Itu adalah dana kelebihan dari Pelaksanaan Proyek Bantuan Keuangan Desa, sedangkan setau saya dan Masyarakat yang dikerjakan oleh panitia pelaksana dan Desa adalah Rehab pengecoran Mesjid dulu bukan Pengaspalan,mereka seolah olah berargumentasi secara Logika yang sangat jungkit balik dan tidak masuk di akal,secara prinsip,saya dan Masyarakat yang tinggal di Desa Tarogong bukan tidak setuju dengan tindakan pelaksana.
melakukan pengecoran tanpa melibatkan DKM Mesjid tapi selesaikan dulu pekerjaan Utama, yang hasilnya diduga hancur acak acakan,”ungkap Alit.
DI tempat terpisah nara sumber lain yang masih tinggal di wilayah Desa Tarogong tim berhasil menemui dua orang yang mengaku sebagai anggota Linmas,yang salah satunya mewakili menjawab beberapa pertanyaan dari awak media terkait , menurutnya ,” kekesalan Saya dan Anggota Linmas yang tercatat secara Administrasi sebanyak Lima orang dan yang lima orang lagi merupakan Linmas diperbantukan, dari semenjak pertama Endang Solih menjabat sebagai kepala terpilih Desa Tarogong,dari tahun 2019 kalau tidak salah sampai sekarang Saya dan kawan kawan anggota Linmas lain nya hanya menerima Honor satu kali sebesar Dua Ratus Ribu Rupiah per orang, itupun pas mau menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2019 dan tidak pernah Pernah dilibatkan atau merasa ada pelaksanaan Bintek apapun yang berkaitan dengan kegiatan Linmas, terkait anggaran untuk Bimtek dan Honor Saya sendiri dan kawan kawan Linmas lainya tidak tau persis anggaran nya kemana, Saya menyerahkan terkait adanya ketidak jelasan seperti Anggaran Linmas dan anggaran Guru ngaji, dan yang lainya kepada yang berwenang, apabila ada hak saya dan yang lainya , saya menuntut agar segera direalisasikan kepada yang berhak untuk menerima nya ,” tandas salah satu anggota Linmas.
Polemik permasalahan yang memanas ditengah Masyarakat,Khusus nya di Wilayah Desa Tarogong dan desa desa di Kabupaten Garut yang mendapat sorotan tajam,khususnya dari beberapa Aktivis,pergerakan dan beberapa awak media,terutama pada 150 penerima Program Bantuan keuangan Desa yang diduga ada keterlibatan dari pejabat Legislatif yang diantaranya Anggota Dewan DPRRI diantaranya yang di usung Oleh Partai Golkar, yang di usung oleh partai Gerindra,isu Keterlibatan dua pejabat tersebut dilontarkan oleh Kepala Desa Tarogong kepada salah satu awak media online bahwa program Bantuan Keuangan Desa yang sekarang menuai polemik permasalahan dirinya pernah bertemu Dengan Dua Pejabat Legislatif anggota Dewan DPRRI dan DPRD Provinsi Jawa Barat membicarakan teknis untuk menggelontorkan anggaran ke Desa Tarogong,dari apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Tarogong Endang Solih ,Program bantuan keuangan Desa di 150 Desa rencana nya para aktivis dan awak media sudah melakukan pendalaman dibeberapa desa yang mendapat bantuan dan diduga bermasalah dan akan melaporkan kepada aparat yang berwenang karena secara Prosedural menurut pandangan dari para aktivis dan awak media 150 Desa yang mendapat Bantuan Keuangan Desa bersumber dari keuangan Negara APBD 1 Provinsi Jawa Barat.
Sampai berita di tayangkan tim belum memintai keterangan dari pihak Anggota DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut dan tim pun masih mencari sumber sumber yang berkompeten terkait permasalahan tersebut.
Toni RA Garut