Reformasiaktual.com//Cisarua Bandung Barat-
Mengakhiri kegiatan pembelajaran di bulan Ramadhan 1445 H ini, SD Negeri Gandrung Endah, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. menggelar kegiatan Pesantren Kilat (SANLAT) Ramadhan 1445 H,” dengan tema Pesantren Kilat Ramadhan Stop Bullying,” Kita Wjudkan peserta didik yang berkarakter. Kegiatan SANLAT (pesantren kilat) berlangsung selama 6 hari dari tanggal 25 Maret sampai dengan tanggal 1 April 2024, bertempat di komplek sekolah setempat.
Menurut penuturan Lisda Dewiningsih M.Pd, selaku Kepala SD Negeri Gandrung Endah, kegiatan pesantren kilat (SANLAT) secara rutin dilaksanakan setiap tahunnya, di akhir bulan Ramadan sebelum libur Idul Fitri. Untuk kegiatan pesantren kilat tahun ini di samping diisi kegiatan-kegiatan oleh para guru di sekolah juga menghadirkan narasumber pemateri tentang Bullying dari Polsek Cisarua Kanit Bhabinkamtibmas AKP Baharuddin dan juga pemateri dari Pokja 1 Pemerintah Desa Jambudipa membahas materi mengenai Literasi oleh Bunda Literasi (Ibu Kades)
Kepala SD Negeri Gandrung Endah Dewiningsih M.Pd, mengatakan kegiatan sanlat itu jadi rutinitas yang dilaksanakan tiap tahun saat di bulan Ramadhan yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan iman dan takwa peserta didik.
Sehingga dapat berpengaruh pada prilaku peserta didik yang tercermin pada rasa saling menghargai, saling menghormati dan dapat berprilaku bertambah santun sehingga dapat mengurangi kejadian kejadian yang tidak diinginkan seperti bolos, perkelahian, kurang sopan santun pada guru dan teman serta meminimalisir tindakan bullying.
Lebih lanjut Lisda Dewiningsih M.Pd mengatakan kegiatan Sanlat ini peserta didik akan diberikan materi tentang puasa, Nuzulul Qur’an, taraweh, zakat, idul Fitri dan perilaku akhlak Nabi Muhammad SAW.
Sanlat ini juga diharapkan dapat menjadi langkah berikutnya bagi para dewan guru dan wali murid dan peserta didik untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan semangat untuk menjalankan proses belajar mengajar yang dibalut dalam rasa keimanan,” Terangnya.
Kapolsek Cisarua Kompol Iim Abdurachim S.H, MH, melalui Kanit Bhabinkamtibmas AKP Baharudin mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Polsek Cisarua dengan pihak sekolah.
“Selain meningkatkan iman dan taqwa ,juga memberikan edukasi berkaitan dengan perundungan maupun kekerasan yang melibatkan anak-anak atau pelajar.” Jelasnya.
Petugas menyampaikan beberapa materi diantaranya pengertian dan jenis perundungan, dampak dan pengaruh perundungan terhadap korban serta berbagai langkah agar terhindar dari aksi perundungan maupun kekerasan.
“Dampak yang dirasakan oleh korban sangat luar biasa. Karena itu perlu adanya kepedulian dan perhatian dari semua pihak, mulai dari orang tua, guru hingga lingkungan masyarakat itu sendiri.” Pungkasnya.
Ketua Kelompok Kerja 1 (Pokja) Bunda Literasi, Pemerintah Desa Jambudipa Nini (Ibu Kades) menyatakan Pemahaman terkini mengenai makna literasi mencakup kemampuan membaca, memahami, dan mengapresiasi berbagai bentuk komunikasi secara kritis, yang meliputi bahasa lisan, komunikasi tulis, komunikasi yang terjadi melalui media cetak atau pun elektronik
Dari akar katanya, literasi berarti melek huruf. Bisa membaca berarti sudah telaten berliterasi. Namun, literasi tidak lagi sebatas melek huruf, mengemukakan bahwa literasi merupakan semua proses pembelajaran baca tulis yang dipelajari seseorang termasuk di dalamnya empat keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca, dan menulis).
Menjadi pelajar yang baik harus mampu berliterasi yang baik sehingga mampu berprestasi di segala bidang, tidak hanya di sekolah tapi juga di luar sekolah, sehingga bisa menjadi contoh bagi pelajar lainnya.,” Pungkasnya.
Penegasan ini disampaikan Ketua Pokja 1 (Bunda Literasi) ketika menjadi pemateri literasi di SD Negeri Gandrung Endah.
Journalist Aan iyus RA