TANJUNG BALAI//Reformasiaktual.com
Forum Umat Islam Kota Tanjung Balai melaksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/2024 M, Rabu 2/10/2024 di Aula Gedung Majelis Ulama Indonesia Kota Tanjung Balai Jln Gaharu II Lingkungan IV Kelurahan Sirantau Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjung Balai.
Tujuan dari kegiatan adalah meningkatkan rasa toleransi untuk kemaslahatan umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan menambah semangat kita dalam meneladani akhlak beliau.
Kegiatan diawali dengan
1.pembacaan kitab suci Alquran oleh : Ustadz Muhammad Fadli, S.Pdi.
- Pembacaan Doa oleh Kiyai Sayyid Al Ghozali M Nur.
- Kata Sambutan oleh Ketua Panitia
Ustadz Indrasyah.
Dalam sambutan panitia yang disampaikan oleh Ketua Panitia / Ketua Forum Umat Islam Kota Tanjung Balai Ustadz Indrasyah mengajak umat menjadikan acara ini menjadi momentum untuk Islam yang rahmatan lil-alamin dan yang bertoleransi.
“Pada kesempatan ini, izinkan saya, selaku Ketua Forum Umat Islam Kota Tanjung Balai untuk menyampaikan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan kita berbagai nikmat dan karunianya, di antaranya kita diberikan nikmat umur sehingga kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat dan juga dalam keadaan baik tanpa kurang sesuatu apapun.
Tak lupa juga kita rangkaikan shalawat dan salam kepada Nabi kita semua, nabi yang menjadi suri tauladan bagi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita semua dari kegelapan menuju jalan keselamatan.
Selanjutnya dalam kesempatan ini pula saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya acara ini.
Semoga dengan terselenggaranya acara kegiatan Maulid ini dapat meningkatkan rasa toleransi untuk kemashlahatan umat, memperkuat kecintaan kita kepada Rasulullah SAW dan menambah semangat kita dalam meneladani akhlak beliau”, ucap ustadz Indrasyah dalam sambutan awal.
Lebih lanjut ustadz Indrasyah mengatakan “Mari kita jadikan acara ini menjadi momentum untuk Islam yang rahmatan lil- alamin dan yang bertoleransi. Apa saja yang bisa membuat orang Islam menjadi baik, maka ia akan bisa juga menjadi warga negara yang baik dan Islam yang baik pasti tak hendak untuk mengotori negeri ini dengan caci dan makian”, kata Indrasyah.
“Dan semoga peserta yang hadir dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dapat menjadi sukarelawan dalam mengatasi dogma kebencian, cacian dan makian tersebut”, pungkas Indrasyah.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi Moderasi Beragama yang di sampaikan oleh Narasumber Muhammad Yunus, S.H.I. Dalam paparan materi Muhammad Yunus menyampaikan toleransi dalam sudut pandang Islam dan meneladani sikap toleransi yang pernah di lakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW pada jamannya.
Kajian toleransi menunjukkan Islam yang Rahmatan Lil Al-Amin. Menunjukkan Islam ajaran yang penuh toleransi.
“Toleransi atau tasamuh adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang “tidak menyimpang dari hukum berlaku” di suatu negara, di mana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain selama masih dalam batasan tertentu.
Toleransi adalah sikap saling menghargai, menghormati dan menerima perbedaan antara individu atau kelompok. Secara etimologi, kata “toleransi” berasal dari bahasa Latin “tolerare” yang berarti sabar dan menahan diri”, ucap Yunus.
“Toleransi dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti beragama, berpolitik, dan berbudaya, sosial dan toleransi pemikiran. Contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: Menghargai keberagaman budaya, Menjaga keterbukaan terhadap pendapat lain, Membantu tetangga, Berpartisipasi dalam proyek sosial, Menghargai pilihan politik orang lain dan tidak memaksakan suatu pilihan kepada orang lain, Menghormati hak asasi manusia. Toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi seperti rasisme. Negara yang maju adalah negara yang masyarakatnya dapat saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antar masyarakat lainnya”, kata Yunus menjelaskan..
Sedangkan Narasumber yang lain, Agustoni menyampaikan Wawasan kebangsaan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara ditengah kehidupan yang majemuk.
“Toleransi di Indonesia sudah lama terjalin khususnya di Kota Tanjung Balai. Buktinya di Kota Tanjung Balai ada nama jalan dengan jalan Gereja dan jalan Mesjid, inilah bukti toleransi kita”, kata Agustoni.
Hadir seratusan peserta kegiatan yang terdiri dari Penyuluh agama Islam Kementerian agama, Tokoh agama Islam, Perwakilan Lembaga Islam, Tarekat Naqsabandiyah, Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama dan Pengurus Jama’ah Majelis Taklim serta insan Pers Kota Tanjung Balai.
RA/S T H