Reformasiaktual.com//Tasikmalaya – Puluhan orang yang terdiri dari Barisan Pelopor Jaringan Persatuan Asli Tasik Indonesia yang di singkat BAPOR JAPATI INDONESIA melakukan aksi Longmarch dari Tasikmalaya Selatan (Pantai Pangkalan Cikalong) menuju Istana Negara Jakarta Pusat. (10/12/2021)
Junen Hudaya selaku Ketua Umum Jaringan Persatuan Asli Tasik Indonesia (JAPATI INDONESIA) menyampaikan bahwa JAPATI merupakan salah satu organisasi pendukung Jokowi dari priode pertama sampai priode kedua.
“Pada kesempatan ini kita melakukan aksi Longmarch dari Tasik ke Jakarta sebagimana yang dilakukan ketika kampanye dan penyampaian aspirasi serta dukungan kepada Pak Jokowi pada masa Pemilu Presiden Wakil Presiden tahun 2019 lalu”. Ungkap Junen
“Ketika menjelang Pemilu tahun 2019 kami JAPATI melakukan kampanye mengajak berbagai elemen untuk mendeklarasikan Pernyataan dukungan bersama Forum Komunikasi Becak Tasikmalaya (FKBT), Forum Pedagang Kaki Lima Tasikmalaya, Forum Pengemudi Angkot Tasikmalaya, Forum Kiyai Kampung Tasikmalaya, serta mengajak Elemen-elemen Warga di setiap Kampung-kampung sampai tingkat RT bahkan kami meminta caleg-caleg untuk ikut mengkampanyekan dan mengajak untuk memenangkan Pak Jokowi”. Pungkasnya
“Dengan banyaknya dukungan dari warga Tasik sehingga kami meminta Pak Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinan dan jangan pernah meninggalkan Rakyat dengan melakukan dukungan di depan Istana yang berjumlah ribuan orang secara langsung, terakhir ketika menjelang Konser Putih di GBK kami melakukan dukungan dengan Longmarch dari Tasik menuju GBK Jakarta untuk mengikuti konser Putih 01, itu semua kami lakukan karena kami menilai Pak Jokowi memiliki karakter kepemimpinan yang merakyat dan melakukan kerja-kerja nyata pada priode pertama”. Tegasnya.
JAPATI dalam Priode kedua menilai kepemimpinan Jokowi Gagal dan terkesan mementingkan kelompok-kelompok elit tertentu yang bertolak belakang dengan janji politiknya dengan pernyataan membentuk Kabinet Indonesia Maju.
“Dalam akhir-akhir 2 tahun kepemimpinan Pak Jokowi ini kami merasa kecewa terhadap kepemimpinan beliau, bahwa bertolak belakang dengan pernyataanya ‘Tidak ada Visi-Misi mentri-mentri, yang ada Visi-Misi Presiden’. Itu hanya asumsi belaka karenya nyatanya Kabinet Indonesia Maju itu tidak berjalan dengan baik, bahkan Kabinet Indonesia Maju itu terkesan berjalan masing-masing dengan kepentingan Pribadinya”. Tambah Junen
JAPATI meminta Jokowi BENAHI KABINET dan Ganti Mentri-mentri serta perbaiki kinerja Kabinet termasuk TNI-POLRI.
“Selanjutnya kami sebagai pendukung utama Pak Jokowi ingin menyelamatkan Pak Jokowi selagi masih ada sisa waktu priode ini, kami meminta Pak Jokowi untuk BENAHI KABINET dengan mengganti mentri-mentri yang mementingkan pribadi dengan kelompoknya, dan melakukan perbaikan kerja-kerja Kabinet serta di interna TNI-PORLI”. Tegasnya
Dengan Kondisi seperti itu JAPATI INDONESIA menuntut :
Pertama, Segera evaluasi mentri yang menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan politik semata yaitu Erlangga Hartanto, Tito Karnavian, dan Erik Tohir yang menggunakan kekuasaan untuk memobilisasi kekuatan Politik dan Pencitraan. Kedua, Evaluasi Menko Luhut Binsar Panjaitan, Kementrian Industri, Mentri ESDM, Mentri Ketenegakerjaan, Mentri Agraria dan Tataruang dan KLHK, POLRI, TNI yang melakukan Pembiaran terhadap tambang-tambang ilegal dan banyaknya praktek Penggundulan hutan dan Perusakan Lingkungan. Ketiga, Evaluasi Mentri Dikbud Nadiem Makarim, Mentri-mentri Keuangan dan Mentri Kominfo, Kemenparekraf, Mendargi, serta Kemenag. Keempat, Evaluasi Mentri Pertahanan, Mentri Hukum dan Ham, Menkopolhukam. Kelima, Perkuat Sinergitas TNI-POLRI dan batasi Kewenanganya diruang-ruang sipil serta Benahi Internal TNI dan Internal POLRI yang diindikasikan banyak Persaingan antar Gerbong di internal TNI dan POLRI serta Tindak oknum-oknum TNI dan POLRI yang bermain dengan Cukong-cukong.
“Maka dari pada itu demi terselamatkannya Citra Kepemimpinan Pak Jokowi yang baik kami mempertimbangkan dua pilihan yaitu Penuhi Tuntutan kami atau MUNDUR SECARA TERHORMAT” tutupnya.
Aksi Longmarch ini terus berjalan dan tertib serta tidak mengganggu Pengguna Jalan.
(Red)