Reformasi aktual. Com//BANDUNG BARAT-
Proyek Pengerjaan realokasi jalan sp Orion – Cihaliwung no.11/PUR.08.01/ting03/TKR/PJPK/PJ2WP, tanggal18 febuary 2022 dengan angaran Rp3.559,275,008,76(tiga milyar lima ratus limapuluh sembilan juta duaratus tujuh puluh lima ribu delapan 76/100, dengan akun kegiatan1.03.10.1.01 yang di targetkan beres dalam jangka waktu 150 hari kerja, ternyata molor belum terselesaikan sempurna yang dikerjakan oleh CV.SUDUT SIKU, sehingga menyebabkan kemacetan di kawasan area tersebut dan galian untuk pembatasan kegiatan pekerjaan tersebut tidak ada garis pengamanan bagi pengguna pengendara motor juga mobil juga pejalan kaki sehingga rawan untuk terjadinya kecelakaan.
Proyek realokasi jalan dan irigasi orion – Cihaliwung saluran irigasi banyak dikeluhkan warga, apa lagi para pedagang pasar stasion, banyak yang mengeluh dikarenakan omset penjualan mereka turun drastis udah beberapa bulan ini. Apa lagi jalan masuk ke pasar tertutup oleh proyek realokasi jalan, jadi yang belanja gak bisa masuk kepasar, yang mau belanja harus keliling muter jalannya, jadi konsumen pada gak mau muter,” ungkap pedagang pasar stasion yang gak mau menyebutkan namanya (Red ), kepada awak media.
Bukan hanya keluhan para pedagang stasion dengan adanya proyek realokasi para pejalan kaki susah untuk lewat, dan warga menilai pengawasan kontraktor di duga lemah kurang memperhatikan keamanan / garis pengamanan sehingga sering terjadi kecelakaan dan hampir tiap hari macet.
Berdasarkan pantauan wartawan Reformasi aktual. Com, di lapangan, proyek realokasi perbaikan irigasi itu memang berada di jalan Provinsi yang cukup sempit dengan tertutupnya sebagian besar badan jalan, otomatis jalan tersebut makin menyempit, apalagi jika lalu lintas sedang ramai dan kendaraan besar seperti truk melintas, pengguna jalan cukup kesulitan karena harus mengantre, belum lagi banyak material seperti pasir dan kerikil yang berserakan.
Menurut salah seorang warga yang tempat tinggalnya berada dengan proyek realokasi, (Red), mengatakan material yang berserakan tersebut telah memakan korban, apa lagi kalau hujan turun, setidaknya ada tiga orang pengguna jalan yang terjatuh saat melintas karena kondisi jalan yang sempit dan sulit. Ketiganya merupakan pengendara sepeda motor. (Red) menuturkan karena tak ada yang mengawasi dan memberi aba-aba, mereka biasanya cukup kaget dan tidak bisa menghindar saat ban motornya melindas kerikil. Alhasil, motor mereka terjatuh, pas masih ada pekerjanya ada yang bertugas ngasih aba-aba, pekerja udah pada pulang pasti ada kejadian, ” ungkapnya.
Hal senada dikeluhkan pedagang kaki lima, menurutnya pengerjaan yang di duga molor tersebut sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan, apalagi proyek realokasi tersebut berada tepat stasion KAI dan depannya pasar stasion, Ia menuturkan saat jam-jam berangkat dan pulang kantor ataupun sekolah, pengguna jalan harus bergantian dan antre. Pengguna pun harus berhati-hati agar tak terpeleset saat melintas, ” tutupnya.
Sampai berita ditedbitkan tim belum mendapat keterangan dari pihak CV Sudut Siku dan Dinas terkait.
( Didin Boding RA)