Reformasiaktual.com- Hari ini masyarakat Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut melaksanakan Ritual Adat Menanda Tahun di Delleng Simenoto. Mulai pagi, ratusan masyarakat dari “Sisada Rube, Sitellu Desa, Siennem Kuta” yang mengikuti ritual adat ini, mendaki kebukit kecil dan sakral, Delleng Simenoto.
Lumrah dalam ritual adat ini, seekor ayam dipotong oleh tetua kampung yang disebut “sibaso”. Gerak-gerik ayam ketika dipotong dan dibelah, diperiksa dengan seksama, serta diterjemaahkan menjadi sebuah pesan bagi segenap masyarakat, tentang larangan dan pantangan, tentang segala hal yang harus dikerjakan, tanama apa saja yang cocok ditanam, serta banyak pesan lainnya selama satu tahun kedepan, dijelaskan dengan sangat seksama oleh sibaso.
Ketua Sulang Silima Manik Pergetteng-Getteng Sengkut Wilson Manik, mengingatkan segenap masyarakat untuk mematuhi seluruh pesan dan larangan yang mereka dapatkan hari ini melalui manuk grret-grretten yang baru saja dilaksanakan.
Mari kita jaga bersama, ulang lot duhul, dan mari kita hormati budaya leluhur kita, pesan dia.
Hal senada disampaikan oleh Perhatian Manik, Camat Pergetteng-Getteng Sengkut.
Kami melihat tahun ini semangat kita untuk melaksanakan acara ini sangat menurun dari tahun lalu, padahal Pemerintah kita sendiri begitu besar perhatiannya bagi kita, ini tahun kedua kita menerima bantuan satu ekor kerbau untuk acara ini, patut kita syukuri bersama, jelas dia.
Sementara itu, Plt. Asisten Administrasi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Pakpak Bharat, Sahat P Boangmanalu, S.Pd, MM yang hadir mewakili Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor mengungkapkan, pelaksanaan ritual adat ini sangat sejalan degan program Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat saat ini.
Sangat sejalan pertua nami, kami melihat pelaksanaan ini, kita lihat tadi melalui manuk grret-grreten, sangat sejalan dengan program Pemerintah, rajin mengula, mari kita tanami sesuai petunjuk tadi, jangan lain dibibir lain dihati, pesan dia.
(SM) korwil Sumut