KEPULAUAN SELAYAR, /)ReformasiAktual.com – Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Pulau Selayar Propinsi Sulawesi Selatan dalam tiga hari terakhir secara terus menerus mengakibatkan sejumlah perkampungan tergenang air hujan. Salah satunya ibukota Kecamatan Bontomete’ne di Batangmata. Puluhan rumah warga terendam banjir demikian pula beberapa kantor pemerintah. Diantaranya, Kantor Lurah Batangmata, Kantor Urusan Agama, Sekolah Dasar Inpres Bonto-Bonto dan Kantor Koramil serta Lapangan Gelora Batangmata.
Lurah Batangmata, Muh Taufiq melaporkan hingga sore ini, Minggu 22 Desember 2024 pukul 15.42 Wita banjir kiriman dari tiga titik sudah mulai merambah ke jalan poros Benteng – Pamatata tepatnya didepan Kantor POS sebelah utara Lapangan Sepak Bola Gelora Batangmata. Ketinggian air sudah mencapai setinggi lutut orang dewasa.” katanya.
Menegenai kerugian materil yang dialami oleh warga Lingkungan Bonto-Bonto ujarnya belum bisa ditaksir. Akan tetapi sudah lebih 30 rumah warga terendam air. Kami juga sedikit heran karena hampir setiap tahun kami jadikan skala prioritas pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kecamatan namun belum juga mendapatkan respon yang positif.” paparnya.
Pernyataan senada juga dilontarkan Camat Bontomate’ne, Andi Rusmin, S.Sos, MM. Ia mengaku sudah melaporkan melalui via seluler, baik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Dan mereka sepakat jika hujan terus menerus tetap mengguyur dengan intensitas tinggi maka besok Senin 23 Desember akan dibuka Posko Panggulangan Bencana di Batangmata sekaligus melakukan survey dan menurunkan alat berat guna menormalisasi sungai disepanjang perbatasan Kelurahan Batangmata dan Desa Maharaiya.” ujarnya Andi Rusmin.
Lanjut Andi Rusmin, pasca pelaporan tahun 2023 lalu saat mengalami hal serupa, pernah kami survey bersama Dinas PUTR dengan harapan ini bisa terealisasi paling tidak tahun 2025. Sebab hampir setiap tahun kami menerima banjir kiriman dari Batangmata Sapo, Sipatuo dan Balang-Balang di Desa Onto. Dan pada saat itu kami mengusulkan sebagai alternatif untuk membangun bencungan yang sekaligus dapat memberikan mamfaat sebagai pengairan pertanian khususnya di Bontomate’ne.
Keberadaan bendungan ini disamping akan mengatasi banjir juga dapat dijadikan sebagai tempat wisata lokal untuk berenang. Karena jika hanya membangun kanal saya yakin tidak akan mampu menampung aliran air dari tiga bantaran sungai. Dengan membangun bendungan bisa multifungsi untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Batangmata Sapo dan umumnya diwilayah Kecamatan Bontomate’ne.” kunci Andi Rusmin. (M. Daeng Siudjung Nyulle)