Cianjur – Reformasiaktual.com
Pergerakan tanah dan longsor yang melanda Desa Sukaraja, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, telah menyebabkan kerusakan parah pada puluhan rumah warga dan satu bangunan masjid. Bencana yang terjadi pada 24 November 2024 itu juga memutus akses jalan penghubung antara Desa Sukaraja dan Desa Pasir Dalem, serta memaksa ratusan warga mengungsi.
Menurut laporan Sekretaris Desa Sukaraja, Grendi Iskandar, lokasi terdampak terparah berada di Kampung Gunung Waru RT 02/RW 04, di mana sebanyak 33 rumah rusak berat dan kini dinyatakan zona merah yang tidak lagi layak huni.
Selain itu, di Kampung Bantarjaya RT 03/RW 06, tercatat 12 rumah mengalami rusak sedang, sementara di Kampung Cijambe dan Kampung Pasir Dudukuy terdapat 46 rumah rusak ringan.
“Sejak kejadian November tahun lalu, warga sudah kami data dan ajukan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah maupun pusat. Namun hingga kini baru bantuan makanan dan pakaian yang diterima, belum ada bantuan rumah atau relokasi,” ujar Grendi saat ditemui di lokasi, Sabtu (26/10/2025).
Sementara itu, Ibu Yanti, warga Kampung Gunung Waru yang rumahnya rusak berat akibat longsor, mengungkapkan harapannya agar pemerintah segera menindaklanjuti perbaikan infrastruktur dan memberikan bantuan tempat tinggal.
“Kami sudah hampir setahun tinggal di tempat sementara. Jalan ke desa sebelah juga masih putus. Kami sangat berharap bantuan rumah atau relokasi segera terealisasi,” keluhnya.
Hingga kini, kondisi di wilayah terdampak masih rawan pergerakan tanah, terutama saat musim hujan. Warga berharap perhatian lebih dari pemerintah agar dapat kembali hidup dengan aman dan layak setelah bencana tersebut.








