BPBD Garut Gandeng Tiga Perguruan Tinggi Jepang Terkait Penelitian Kerangka Pengurangan Risiko Bencana

Daerah114 Dilihat

Reformasiaktual.com//GARUT, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut bersama dengan beberapa lembaga pendidikan tinggi dari Jepang dan Indonesia menggelar Workshop Penelitian Implementasi Pendekatan Multi Ancaman Bencana. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, pada Jumat (23/2/2024).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saifullah, menyatakan, kerja sama ini melibatkan tiga perguruan tinggi dari Jepang, seperti Tokai University, Tohoku University, dan ICL Japan, serta perguruan tinggi di Indonesia, yakni Insitut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjajaran (Unpad), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menurut Aah, penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab bencana di Garut dan mencari solusi yang melibatkan berbagai pihak seperti masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. Ia bersyukur, Kabupaten Garut terpilih sebagai objek studi penelitian terkait kebencanaan.

“Jadi nanti penelitian ini akan meneliti apa-apa saja yang menjadi faktor penyebab, selanjutnya juga bagaimana caranya upaya-upaya yang dilakukan baik oleh masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan entitas lainnya,” ucapnya.

Aah menerangkan, 3 peneliti dari perguruan tinggi Jepang tersebut juga merupakan utusan dari UN Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) dibawah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Tidak hanya Garut, tapi Aceh juga, nah ini adalah dilakukan dalam tiga tahap, tahap awal hari ini ya untuk menginventarisir sekaligus melihat prioritas bencana apa yang memang intensitasnya tinggi di Garut,” kata Aah.

Pertemuan kedua akan dilaksanakan pada bulan Mei, dan ketiga akan dilaksanakan pada bulan Agustus guna menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan.

Kalak BPBD menyampaikan, pihaknya sebagai fasilitator sangat mendukung dengan penelitian ini. Ia berharap dengan penelitian ini bisa menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan mengenai kebencanaan baik itu dari pencegahan, kesiapsiagaan, dan kedaruratan.

Profesor Takako Izumi – peneliti dari Tohoku University, menyatakan keinginannya untuk melihat bagaimana penanganan bencana di Garut yang sering kali hanya fokus pada bencana alam saja. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam penanggulangan dan pencegahan bencana.

“Apa yang sedang diteliti ini ke Kabupaten Garut untuk memberikan masukan bagaimana kebijakan-kebijakan mengenai penanggulangan bencana,” ucapnya.

Izumi menyampaikan, bahwa ia juga mendengar bahwa bencana di Kabupaten Garut ini sangatlah kompleks, sehingga dirinya memilih Kabupaten Garut sebagai objek penelitian mengingat apa yang akan diteliti yaitu mengenai penanggulangan dan pencegahan bencana.

“Apabila ada yang bisa dilakukan untuk bencana ya mungkin Garut ini dianggap pilihan yang paling tepat karena banyak bencana, dan bencananya kompleks,” lanjutnya.

Ia menambahkan, penelitian ini akan berlangsung selama kurang lebih 7 bulan hingga bulan Agustus. Setelah melaksanakan penelitian di Garut, imbuh Izumi, pihaknya juga berencana untuk melakukan penelitian lagi di beberapa tempat di Indonesia.

“Nah modelnya sama seperti di Garut jadi apakah bisa model yang di Garut ini diterapkan disana ataukah ada terapan yang berbeda untuk daerah-daerah yang nantinya seperti itu,” katanya.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.

Pian