Reformasiaktual.com//GARUT – Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melakukan orientasi penyelenggaraan Integrasi Layanan Primer (ILP) bagi petugas Puskesmas di Ballroom Hotel Harmoni Garut.Tarogong kaler Kabupaten Garut Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer di wilayah Kabupaten Garut dilaksanakan pada senin – Selasa ( 29-30/04/2024)
Dr. Tri Cahyo Nugroho, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Garut, menjelaskan Kegiatan Integrasi Layanan Primer ( ILP) Angkatan yang Ke II , dan Setelah Semingu akan Di laksanakan Yang Ke III .
Menurut Dr. Tri Cahyo Nugroho, ILP diatur berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.01.07/MENKES/2015/2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer. “Orientasi ILP ini diikuti oleh ratusan peserta dari 19 puskesmas di Kabupaten Garut, termasuk kepala puskesmas, penanggung jawab klaster 2 dan klaster 3, serta unsur Dinas Kesehatan,” ucapnya
Dia menambahkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Garut saat ini sedang melaksanakan workshop angkatan kedua integrasi layanan kesehatan primer. “Jadi angkatan pertama kita lakukan di akhir tahun 2023 kemarin dan sekarang angkatan kedua nanti ada angkatan ketiga sekitar seminggu lagi. Acara ini diikuti oleh 19 puskesmas,” jelasnya.
Setiap puskesmas mengirimkan 9 orang wakilnya, yang terdiri dari kepala puskesmas, kepala tata usaha, penanggung jawab klaster 2, penanggung jawab klaster 3, penanggung jawab klaster 4, penanggung jawab lintas kluster, kepala Pustu bidan desa, dan satu kader untuk Pustu.
Dr. Tri Cahyo Nugroho juga menguraikan maksud dan tujuan pemerintah pusat dalam meningkatkan capaian Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal kesehatan. “Maksud dan tujuannya pemerintah pusat ingin meningkatkan capaian SDM baik kualitas maupun kuantitasnya dengan melakukan transformasi layanan kesehatan, di mana salah satu pilar transformasi tersebut adalah integrasi layanan primer,” katanya.
“Integrasi layanan primer, atau ILP, memungkinkan layanan kesehatan lebih dekat dengan masyarakat, terutama yang berada di daerah pelosok. Adapun salah satu contohnya adalah di Puskesmas Cipanas yang sudah menerapkan ILP angkatan 1, dengan adanya pustu yang diisi oleh perawat, bidan, dan kader,” tambahnya.
Diharapkan dengan program ini, setiap desa akan memiliki tempat layanan kesehatan, baik Pustu, Puskesdes, atau Polides. “Kami diminta untuk mensosialisasikan ini kepada stakeholder, camat, dan kepala desa,” pungkasnya.
Dengan adanya orientasi dan pendampingan ILP ini, diharapkan layanan kesehatan primer di Kabupaten Garut dapat meningkat dan lebih mudah diakses oleh masyarakat, sehingga tercipta kondisi kesehatan yang lebih baik dan lebih merata di seluruh wilayah Pelosok di Kabupaten Garut
Pian