Guru dan Siswa SMAN 01 Kebun Tebu Sambut Gembira PTM Terbatas

Daerah1174 Dilihat

 

Lampung Barat, Reformasiaktual.com –Para pelajar dan guru di SMAN 01 Kebun Tebu sudah mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas 50% ganjil-genap. Mereka bisa leluasa untuk mengajar dan belajar. Sebab, belajar online yang selama ini dilakukan dinilai tak efektif.

“Kami senang, karena sudah setahun lebih sekolah online di rumah ,” kata Awalinda, siswi Kelas XllI SMAN 1 Kebun tebu saat diwawancarai wartawan Media Reformasi Aktual pada Selasa( 01/03/2022).

Menurut dia, selama mengikuti sekolah online, tak ada interaksi dengan teman-temannya. Selain itu, pembelajaran daring membuat dirinya sulit memahami penjelasan dari guru. “Banyak yang tidak dimengerti (pelajarannya), kalau tatap muka pelajar lebih mudah dipahami,” terang dia.

Tak hanya itu, signal internet juga kadang lambat sehingga proses pembelajaran tidak lancar. Terutama bagi ada anak yang tinggal di daerah pedalaman. Mereka kerap gangguan koneksi internet.

Bahkan, ketika pembelajaran online berlangsung, ada pelajar yang tidak mengikuti pelajaran. “Kami juga kesusahan memahami materi dari guru kalau lewat zoom,” tambah dia. Terutama pelajaran matematika, kimia,biologi, maupun fisika. Mata pelajaran ini membutuhkan penjelasan secara khusus dan praktik.

Untuk itu, dirinya merasa sangat bahagia bisa mengikuti pembelajaran tatap muka. Sebab bisa berinteraksi dengan para pelajar lainnya. Dia mengaku sudah mendapat vaksin agar penularan Covid-19 bisa segera selesai.

Para Guru Juga Gembira, Leluasa Mengajar
Tak hanya para murid, guru juga merasa bahagia dengan digelarnya pembelajaran tatap muka. Sebab bisa mengajar dengan nyaman dan leluasa.

“Tentu sangat senang, bisa ketemu siswa, teman, kalau online hanya ketemu online,” kata salah satu guru di SMAN 01 Kebun tebu.

Dia tidak bisa mengenal satu-persatu para murid baru. Sebab hanya melihat anak-anak dari layar kaca. Dia menilai mengajar secara online kurang efektif. Sebab, antusias pelajar berbeda-beda.

“Ada yang benar-benar ikut, ada yang separuh, ada di depan kamera masih belum mandi, ada kamera menyala, tapi anaknya tidak ada,” tambah dia.

Untuk itulah, dia mendukung agar vaksinasi terus dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19. Sehingga pembejalaran bisa dilakukan tatap muka.

Sementara itu, Kepala SMAN 01 Kebun Tebu,Supriantoro menambahkan pihaknya sudah mengelar sekolah tatap muka sejak 14 Febuari 2022. Sebelumnya, sekolah juga sudah melakukan uji coba. “Kehadiran tatap muka 50 persen ganjil-genap,” tambah dia.

Penyelenggaraan sekolah tatap muka itu juga atas izin dari orang tua murid. Sebab PTM terbatas itu merupakan pilihan orang tua. “Apakah anak diberi izin untuk PTM atau daring,” ucap dia.

Dia mengaku semua dewan guru di SMAN 01 kebun tebu sudah divaksin. Namun, syarat vaksin itu tidak diwajibkan bagi para pelajar yang hendak ikut sekolah tatap muka. Hanya dianjutkan agar segera vaksin guna membentuk heard immunity.

Dia menilai penerapan pembelajaran tatap muka itu tak hanya membahagiakan para pelajar. Namun guru juga merasa senang. “Karena belajar daring itu juga tidak sederhana,” ucap dia.

 

 

(Tabrani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *