Reformasiaktual.com//GARUT- Sawala Adat Budaya Sunda adalah agenda tahunan yang Di gagas oleh Yayasan Limbangan wangi
Komunitas Pecinta Kabuyutan Gunung Sanghyang (KPKGS).
Dalam acara tersebut hadir berbagai Tokoh Komunitas Adat Sunda yang ada di Jawa barat dan Banten diantaranya , Keraton Sumedang larang, Kerajaan Sukapura, Yayasan Pamanah Rasa Nusantara, Macan Ali , serta ratusan tokoh adat Sunda, Garut Subang, Indramayu, Cirebon, , Karawang, Majalengka, Cicalengka, Tasik, Ciamis, Cianjur, Bogor, Bandung , Baleendah, Soreang, Cileunyi, Karawang ,Banten’Jakarta Juga Mantan Kapolda Jabar Abah Anton Charliyan , Yang Sudah di Nobat Kan Sebagai Tokoh Budaya Sunda pada tahun 2019 Oleh Paguyuban Jayabaya dan Lintas Budaya Nusantara ,yang di harapkan Bisa Mewakili Aspirasi Masyarakat Sunda Di kancah Budaya Nasional Dan Internasional yang selalu terus mendukung kegiatan Sawala Adat Budaya Sunda Sanghyang tersebut.
Dalam Setiap Gelaran Sawala Adat Sunda selalu di isi Kesenian Sunda diantaranya, Bubuka dengan Kacapi Suling Oleh Imam Jimbot , Rajah oleh Pupuhu Kabuyutan Sanghyang Ani Suhartini dan Ngahurip bumi Oleh Abah Dewa Gede Ciamis . pagelaran seni tradisi Jibrut, Gondang Buhun, Jaipong dan Kawih Jung jang.
Untuk Agenda Sawala Budaya Sunda Sanghyang ke V dilaksanakan adalah selama 6 hari yaitu pelaksanaanya di mulai Jumat, 29 Juli 2022 hingga Rabu 3 Agustus 2022.
Sawala Budaya Sudah Beberapa Kali Digelar di gunung Sanghyang Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut
Dengan Tema Yang berbeda yakni tahun 2018 Limbangan Ngahudang (I) Tahun 2019 Sangiang Ngadangiang (II) , tahun 2020 Penyelamatan Mata Air (III) ,tahun 2021 Hajat Impun (IV), dan tahun 2022 Sawala Ngahurip Bumi (V)
Kepada awak Media Melalui Pesan Tertulis pada hari Kamis ,4 Agustus 2022
Pupuhu Sawala Budaya Mengatakan ”
Tujuan diadakan Gelaran Sawala Budaya ini Untuk Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air Serta Semangat Kebersamaan Kepada Para Tokoh Adat ,Tokoh Budaya Dan Tokoh seni Di Tatar Sunda Khususnya dan Indonesia pada umumnya ,Sehingga Ketika Berbicara Nasionalisme dan Cinta Tanah Air ,Agar Masyarakat nya Menjaga Suatu Kabuyutan ,Tempat suci,sebagai Cinta kepada Tanah Air Dan diharapkan ada Dukungan Dari Pemerintah dalam Menjaga dan Melestarikan Kebudayaan daerah “Ujarnya
“Sikap dan Prilakunya orang Sunda Yang Harus Ilmu Pare (Padi) dan Cinta damai ( Silih asah ,Silih Asih ,Silih Asuh) Dengan Membangun Kekuatan Dengan Kedamaian , Kerendahan hati ,etika sopan santun ,kita baru bisa Kuat .
Sehingga cinta terhadap Tanah Air yang terus menerus di kobarkan semangat di berbagai kalangan ,supaya jangan sampai ada permusuhan tetapi lebih untuk saling membantu. Membina dan membimbing supaya Kita kuat dan lebih maju dalam segala bidang tidak melupakan Adat istiadat , Kebudayaan Leluhur kita yang terdahulu , tetapi harus di jaga dan di lestarikan bersama -sama supaya bisa menjadi warisan yang bisa membanggakan di kancah internasional
“Pungkasnya
Pian