Reformasiaktual.com//TAPSEL-Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, menyampaikan, bahwa di tengah masa sulit seperti saat ini, pihaknya tengah berupaya menggenjot sektor pertanian guna memulihkan perekonomian. Bersama dengan Dinas Pertanian, pihaknya juga sudah berkeliling di Tapsel guna mencari tahu apa yang menjadi kendala para petani di lapangan.
“Misalkan masalah di lapangan soal pupuk langka, soal harga jual hasil tani rendah, kemudian permodalan. Jadi ini cukup menjadi perhatian dari pemerintah pusat,” ujar Bupati saat menghadiri pengajian Akbar Marsada Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Sipirok, di Masjid Sri Alam Dunia, Kelurahan Sipirok Godang, Kecamatan setempat, Minggu (11/9).
Berkaitan dengan hal itu, Bupati mengaku Pemkab Tapsel berkunjung ke Kementerian Pertanian dan diterima langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo atau dikenal dengan SYL. Di depan Menteri Pertanian, Bupati menjelaskan bahwa, Kabupaten Tapsel 70 persen masyarakatnya adalah bertani. Maka dari itu, Bupati memohon bantuan ke Menteri untuk membantu pertanian di Tapsel.
“Oleh Beliau (Syahrul Yasin Limpo) langsung menyampaiman pada para stafnya, ‘tolong dipantau anak kita ini (Bupati Tapsel)’, kata Pak SYL ke stafnya. Maka hingga hari ini, Menteri Pertanian cukup rutin menanyakan perkembangan pertanian Tapsel melalui staf-staf beliau ,” jelas Bupati.
Dari sana, Menteri Pertanian menyatakan ke Bupati bahwa, daerah binaan pertanian yang sudah berhasil, yakni di Jawa Tengah Wonosobo dan Temanggung. Sebab di dua daerah itu, terdapat pegunungan yang dari dasar hingga puncaknya nyaris ditanami cabai, bawang merah, dan bawang putih. Bahkan tanah di tepi jurang pun masih bisa bermanfaat. Oleh karena itu, dirinya mengajak masyarakat untuk gerakkan menanam tanaman holtikultura yaitu bawang merah, bawang putih dan cabai di lahannya.
“Kenapa harus tiga komoditas ini (cabai, bawang merah, dan bawang putih), karena setiap orang pasti butuh. Tapi harganya, gak karu-karuan fluktuasi di pasaran. Kalaulah kita sudah menanam, tentu kita bisa suplai minimal di Tabagsel” kata Bupati.
Dan saat ini, Bupati menyebut, pihaknya sudah menangkar bibit tiga tanaman itu. Dari 1 hektar yang ditangkar sudah menghasilkan 15 Ton bibit. Kemudian, bibit tersebut disebar lagi ke petani lain supaya ditanam kembali. Begitu juga di Kecamatan Batang Angkola, juga sudah mulai bergiat seperti diberitakan beberapa waktu lalu
Di Kecamatan Arse dan Saipar Dolok Hole, lanjut Bupati, saat ini tengah dijajaki untuk menanam jagung. Dan Bupati terus mencari offtaker agar mau menampung jagung tersebut dengan harga yang pas. Mengenai TOGA, dulu dikenal dengan istilah apotek hidup. Menurut Bupati, dahulu para orangtua mengambil kebutuhannya, hanya dari pekarangan seperti, telur dari kandang ayam dan cabai atau bawang yang ditanam di halaman rumah. Bahkan, masyarakat harusnya bisa manfaatkan pekarangan yang cukup untuk menanam Toga ini.
“Di Wonosobo dan Temanggung itu, jauh lebih tinggi daripada Sipirok, jurang pun dipakai masyarakat untuk ditanami tanaman yang bermanfaat,” tuturnya.
Pihaknya telah membawa ibu-ibu PKK di desa untuk belajar ke Perkebunan PT Socfindo untuk belajar menanam tanaman obat keluarga (Toga) semacam, kunyit, jahe, hingga brotowali. Sehingga, jika ada keperluan untuk obat-obatan, dan untuk pertolongan awal bisa diambil dari halaman sendiri.
Bupati berharap, supaya masyarakat bisa menghiasi halaman di rumah dengan tanaman yang bermanfaat. Dolly juga mengajak agar masyarakat juga bisa beternak puyuh atau ayam meski dimulai dari 1-2 ekor. Agar masyarakat bisa memperbaiki protein seperti isu nasional terhadap Stunting.
Kepada BKMT, Bupati berharap agar segera dibuat Koperasi Syari’ah atau Baitul Mal Watta’wil, meski hanya seribu rupiah yang dikumpulkan dari setiap jama’ah, tapi kalau terkumpul dananya bisa dipakai untuk keperluan usaha. Harapan Bupati di antara visi Tapsel yang begitu banyak, tapi ia hanya menginginkan masyarakatnya jauh lebih sejahtera.
“Mudah-mudahan dengan ekonomi terangkat, masyarakat bisa tenang beribadah kepada Allah SWT,” tandasnya.
Senada dengan itu, anggota DPRD Tapsel dari Fraksi Gerindra, M Yunus Pane, yang juga hadir mengungkapkan, dalam rangka memberdayakan kaum Ibu di desa, pihaknya akan mendorong kepala desa untuk memanfaatkan dana desa dari pemerintah pusat untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Setelah itu acara dilanjutkan tausiah oleh Al Ustadz Porwil Syah Nasution dan dihadiri, Kadis Sosial, Kabag Kesra, Kabag Humas dan Protokol, Ketua MUI Sipirok, Sekcam, Ketua TP PKK Kecamatan Sipirok, Lurah Sipirok Godang dan para jamaah pengajian Akbar BKMT Marsada. (Humas Tapsel).
Aks