Selametan Air Kolaborasi LMDH dan Disparbud Bandung Barat Jaga Sumber Air

Daerah85 Dilihat

Reformasiaktual.com//Bandung Barat
Cisarua – Dalam upaya melestarikan alam dan menjaga sumber mata air, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, menggelar tradisi Salametan Cai dan Melaktangkal dengan tema “Ka Cai Jadi Saleuwi, Ka Darat Jadi Salegok”.

Acara ini berlangsung di Kampung Ciwangun RW 15, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat (3/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh masyarakat setempat, tokoh adat, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat yang memberikan apresiasi atas inisiatif LMDH dalam menjaga keseimbangan alam.

“Acara ini sangat luar biasa. Kami memberikan apresiasi karena air merupakan sumber kehidupan, begitu juga pohon. Ini kolaborasi yang luar biasa antara pelestarian alam dan budaya, sejalan dengan program gubernur dan bupati,” ujar Asep Dendih Kepala Disparbud Bandung Barat.

Ia menambahkan, pelestarian lingkungan bukan sekadar melibatkan banyak orang, tetapi membutuhkan kepedulian nyata terhadap kelestarian alam, terutama dalam menjaga ketersediaan air melalui penanaman dan pemeliharaan pohon.

“Kegiatan seperti ini jangan hanya berhenti di sini, tapi menjadi agenda rutin yang terus dikembangkan. Selain aspek lingkungan, ini juga bisa dikaitkan dengan pelestarian budaya dan promosi wisata daerah,” lanjutnya.

Menurutnya, kolaborasi antara Disparbud, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), serta masyarakat sangat penting untuk menunjang akses wisata. “Wisatawan akan datang kalau infrastrukturnya baik. Jadi pelestarian alam juga harus sejalan dengan pembangunan akses jalan,” katanya.

Sementara itu, Ketua LMDH Cihanjuang Rahayu Asep Yudi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian tradisi yang sempat vakum beberapa tahun.

“Alhamdulillah, setelah beberapa tahun tidak diselenggarakan, kegiatan Salametan Cai dan Melaktangkal bisa kembali kami adakan. Ini bentuk komitmen kami meneruskan perjuangan pengurus terdahulu,” ucapnya.

Asep menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng para pengguna air untuk bekerja sama menjaga kelestarian hutan dan mata air di wilayah mereka.

“Kami berterima kasih kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang telah hadir dan memberi dukungan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun,” pungkasnya.

Kegiatan Salametan Cai dan Melaktangkal ini tidak hanya menjadi bentuk rasa syukur terhadap alam, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga desa dalam menjaga kelestarian lingkungan demi kesejahteraan bersama.

Journalist Aan Iyus RA***Cevi