SD Palasari 02 Masih Kekurangan Toilet/WC Para Siswa Sangat Mengantri Kalou Mau Buang Air Kecil Atau BAB

PENDIDIKAN22 Dilihat

Bogor – Kamis-(30/10/25) Reformasi aktual.com acep M.pd selaku kepala sekolah SDN palasari 02 saat di wawancara di kantor sekolahnya dia menyampai kan dengan minim nya kekurangan bangunan toilet,/WC Acep M.pd memohon bantuan kepada dinas trkait memohon bantuan untuk pembuatan toilet,/WC karena tidak terkaper dengan anggaran Dana BOS. karena Sekolah adalah lembaga pendidikan yang diharapkan menumbuh kembangkan karakter dan nilai-nilai kebaikan terhadap peserta didik agar selalu berprestasi

Di tengah semakin dinamisnya tantangan dan tuntutan peningkatan mutu pendidikan,sekolah diharapkan melakukan transformasi agar semakin baik dalam memberikan layanan pendidikan.

Dalam melakukan transformasi, sekolah melakukan berbagai upaya, mulai dari mengubah paradigma (mindset) warga sekolah, membangun sistem, membangun budaya kerja yang baik, membuat standar operasional standar (SOP) menata lingkungan sekolah meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, meningkatkan kemitraan dengan pemangku kepentingan,dan sebagainya.

“Bicara transformasi sekolah, kadang yang terbayang adalah hal-hal yang besar. bisa kita perhatikan, misalnya sekolah sibuk menata lingkungan,mengecet tembok sekolah, memperbaiki benteng sekolah, menyediakan wi-fi, atau mempercantik taman sekolah hal itu, baik tentunya. walau demikian, menurut saya transformasi sekolah bisa dimulai dari hal yang kecil dan kadang sering terabaikan. Apakah itu, mulai dari TOILET sekolah,” ujar Acep M.pd. selaku kepala sekolah, praktisi p0 endidikan, (30/10/2025)

Toilet sekolah merupakan salah satu sarana yang sangat penting dan vital di sekolah. idealnya, jumlah toilet yang tersedia di sekolah proporsional dengan jumlah murid, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Data Sanitasi Sekolah Tahun 2025 Kemendikbudristek menyebutkan bahwa rasio toilet SDN : siswa perempuan dan siswa. laki-laki termasuk para guru pada kenyataannya, masih banyak kekurangan jumlah toilet untuk murid. bahkan toilet yang ada pun kondisinya kurang layak digunakan, kurang terawat, banyak yang rusak sehingga tidak bisa digunakan.

Selain sekolah yang masih minim jumlah toilet, ketersediaan air juga harus menjadi tantangan tersendiri, karena toilet jika ingin digunakan dengan optimal dan bersih, harus ditunjang dengan ketersediaan air yang normal agat tidak kekeringan.

Kondisi ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal misalnya tidak sebanding antara jumlah siswa-siswi dengan jumlah toilet yang tersedia, terbatasnya jumlah tenaga kebersihan di sekolah, atau masih kurang sadarnya menjaga kebersihan toilet dari sebagian besar siswa.

“Hal inilah yang harus terus di Edukasi kepada siswa-siswi membersihkan toilet, jangan dijadikan sebagai salah satu alternatif sanksi bagi pelanggar aturan disiplin sekolah, tapi merupakan kewajiban dan tanggung jawab yang mengikat kepada semua warga sekolah,” tambahnya.

Proyek penguatan profil pelajar pancasila yang saat ini dilakukan di sekolah, juga bisa menjadi sarana dan prasarana untuk menanamkan kebiasaan baik dan tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara kebersihan sekolah, khususnya toilet sekolah piket kebersihan, bukan hanya kebersihan kelas,” pungkasnya,”
( DEDI R.A )