Guru di Era Digital: Peran yang Terus Berevolusi di Tengah Tantangan dan Peluang Baru

PENDIDIKAN45 Dilihat

SUKABUMI – Pada momentum Hari Guru Nasional Tahun 2025, refleksi mengenai posisi dan peran guru di era digital kembali mengemuka. Perkembangan teknologi yang begitu pesat membawa perubahan signifikan terhadap dunia pendidikan. Namun, satu hal yang menjadi penegasan: keberadaan guru tidak akan pernah tergantikan. Justru, perannya terus berevolusi selaras dengan tuntutan zaman.

Di era digital, guru bukan lagi sekadar sumber informasi. Mereka bertransformasi menjadi fasilitator, mentor, kreator konten, hingga pembimbing karakter digital. Dalam proses pembelajaran modern, guru dituntut membimbing siswa menavigasi lautan informasi di internet, mengarahkan mereka untuk menemukan, mengolah, serta memanfaatkan sumber digital secara kritis dan bertanggung jawab.

Tak hanya itu, guru juga menjadi kreator konten interaktif. Video pembelajaran, infografis, hingga materi berbasis aplikasi kini menjadi media baru yang harus dikuasai untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan relevan.

Pada saat yang sama, peran guru sebagai pembangun karakter tidak berkurang. Di tengah kemajuan teknologi yang diiringi berbagai tantangan moral dan etika digital, keberadaan guru sebagai penjaga nilai dan pelatih literasi digital semakin dibutuhkan.

Namun, perubahan ini tidak datang tanpa hambatan. Kesenjangan keterampilan digital antar guru masih terjadi, terutama di daerah dengan keterbatasan akses teknologi dan jaringan internet. Selain itu, cepatnya perkembangan teknologi menuntut guru untuk terus belajar, mengikuti pelatihan, dan meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan.

Tantangan lain yang muncul adalah menemukan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan pentingnya interaksi tatap muka dalam pendidikan karakter.

Meski begitu, era digital juga membuka peluang besar. Teknologi memungkinkan peningkatan kualitas pembelajaran melalui metode yang lebih efektif dan variatif. Kolaborasi antarpihak—guru, orang tua, siswa, hingga komunitas—menjadi semakin mudah lewat platform digital.

Berbagai sarana pengembangan profesi pun tersedia, termasuk platform pelatihan online seperti Platform Merdeka Mengajar dari Kemendikbudristek yang memudahkan guru meningkatkan literasi digital mereka.

Pada akhirnya, masa depan guru di era digital tidak ditentukan oleh teknologi, tetapi oleh kemauan dan kemampuan untuk beradaptasi. Guru yang proaktif dan terus mengembangkan diri akan tetap menjadi aktor utama dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Di Hari Guru Nasional ini, penghargaan setinggi-tingginya patut diberikan kepada para pendidik yang terus berjuang, berinovasi, dan menjaga api pengabdian meski tantangan zaman semakin kompleks. Peran guru tetap mulia—dan semakin relevan—dalam membangun peradaban bangsa di era digital.(Asep-SG)